bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah di Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Jawa Timur, menjadi pusat perhatian nasional setelah sukses menjadi tuan rumah Multaqo Ulama Nasional ke-1 pada Rabu (5/11/2025). Dengan mengusung tema krusial “Mengokohkan Kepemimpinan Indonesia Masa Depan”, acara ini mempertemukan ratusan ulama dari berbagai penjuru Nusantara dan dihadiri langsung oleh tokoh-tokoh penting di tingkat pusat maupun daerah, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Dr. Zulkifli Hasan, M.M.
Kehadiran Menko Pangan, yang didampingi oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah, memberikan bobot signifikan bagi pelaksanaan Multaqo. Dari jajaran pemerintah daerah, tampak hadir Bupati Bondowoso H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., bersama jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah Dr. H. Fathur Rozi, M.Fil.I., serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bondowoso. Namun, bintang utama pertemuan ini adalah para ulama terkemuka yang datang dari berbagai daerah, berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai peran strategis mereka dalam dinamika kebangsaan.
Acara Multaqo Ulama Nasional ke-1 ini secara resmi dibuka dengan prosesi simbolis yang penuh makna. Menko Pangan Zulkifli Hasan berkesempatan melakukan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya kegiatan, didampingi oleh Bupati Abdul Hamid Wahid dan Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Abi KH. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. Momen ini sekaligus menjadi penegasan sinergi antara ulama dan umara (pemimpin pemerintah) dalam membangun masa depan bangsa.
Dalam arahannya, Menko Pangan RI, Dr. Zulkifli Hasan, M.M., menyoroti isu fundamental tentang perekonomian nasional. Beliau dengan tegas menekankan pentingnya memperkuat ekonomi rakyat sebagai wujud nyata dari implementasi ekonomi Pancasila.
Kebijakan ekonomi nasional kita harus berlandaskan pada prinsip gotong royong dan pemerataan. Ekonomi tidak boleh hanya tumbuh di pusat-pusat kota saja, melainkan harus tumbuh dan berdaya dari desa. Ini bisa dicapai melalui penguatan peran koperasi dan pengembangan kewirausahaan di tingkat akar rumput, menggarisbawahi pentingnya sektor pangan sebagai pondasi utama ketahanan ekonomi bangsa.
Sementara itu, Bupati Bondowoso H. Abdul Hamid Wahid menyampaikan rasa syukur dan kehormatan atas terpilihnya Bondowoso, khususnya Ponpes Al-Ishlah, sebagai tuan rumah pertemuan ulama berskala nasional ini.
Ini merupakan sebuah berkah yang tak terhingga bagi Bondowoso karena para ulama dari berbagai wilayah hadir dan berdiskusi secara mendalam tentang peran strategis mereka dalam dinamika kebangsaan. Pihaknya berharap, hasil dari Multaqo Ulama Nasional ke-1 ini dapat menghasilkan rekomendasi dan kontribusi nyata yang bermanfaat besar bagi kemajuan bangsa dan negara.
Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Abi KH. Thoha Yusuf Zakariya, Lc., memberikan penegasan mengenai peran sentral pesantren di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga memiliki peran historis yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan dan kelangsungan pembangunan bangsa.
Dari pesantren, semangat perjuangan dan nilai-nilai kebangsaan terus dihidupkan dan diwariskan kepada generasi penerus. Hubungan antara ulama dan umara harus berjalan beriringan, bersinergi demi mewujudkan cita-cita luhur bangsa.
Multaqo Ulama Nasional ke-1 di Ponpes Al-Ishlah ini diharapkan menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis bagi para ulama dalam mengawal kepemimpinan Indonesia di masa depan, memastikan bahwa nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kerakyatan terintegrasi dalam setiap kebijakan.
Tulis Komentar