bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Bertempat di Sabha Bina Praja 1, Rabu (17/12/2025).
Pertemuan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memacu pertumbuhan daerah.
Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., dalam arahannya menekankan bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan adalah fondasi utama dalam menghadapi dinamika ekonomi yang semakin kompleks.
Pertemuan ini adalah momentum krusial untuk menyamakan persepsi dan merumuskan langkah konkret. Kita harus memastikan pembangunan berjalan inklusif dan berkelanjutan melalui koordinasi lintas sektor yang solid.
Berdasarkan data resmi, Kabupaten Bondowoso menunjukkan tren performa ekonomi yang menggembirakan, Demografi Produktif dengan populasi 788.007 jiwa, angka ketergantungan berada di level 47,01%, menandakan besarnya potensi penduduk usia produktif sebagai mesin penggerak ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Mengalami tren perbaikan sejak tahun 2020 (0,7%), didorong oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial, serta sektor pertanian. Penurunan Kemiskinan Angka kemiskinan berhasil ditekan dari 13,34% (2023) menjadi 12,60% (2024). Ketenagakerjaan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun ke angka 3,63% pada tahun 2024 seiring membaiknya kesempatan kerja.
Meski menunjukkan progres positif, Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bondowoso pada Triwulan ke III 2025, tumbuh sebesar 6,46% berhasil melampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional sebesar 5,04% raihan no 2 pertumbuhan ekonomi Daerah se Provonsi Jawa Timur, Bupati mengingatkan adanya sejumlah tantangan yang memerlukan perhatian serius, antara lain, Peningkatan Kualitas SDM dengan Penguatan kompetensi tenaga kerja agar mampu bersaing. Iklim Investasi dengan Mendorong investasi yang mampu menggerakkan ekonomi lokal secara langsung, dan Ketahanan Pangan dengan Menjaga stabilitas harga dan kelancaran distribusi bahan pokok untuk menjaga daya beli masyarakat.
Sejalan dengan RPJMD 2025–2029 yang mengusung visi "Bondowoso Unggul, Berdaya Saing Global, dan Berbudaya", peran TP2D dan TPID akan dioptimalkan sebagai motor penggerak. Fokus utama meliputi peningkatan produktivitas sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, UMKM, dan pariwisata, serta penguatan hilirisasi ekonomi lokal.
TPID secara khusus ditargetkan untuk lebih responsif dalam pemantauan harga, pelaksanaan operasi pasar, serta memperkuat kerja sama antar daerah (KAD) guna menjaga stabilitas pasokan.
Bupati mengajak seluruh elemen—mulai dari DPRD, Forkopimda, Bank Indonesia, dunia usaha, perbankan, hingga akademisi—untuk bersinergi. Dengan keterbatasan anggaran yang ada, kolaborasi diharapkan mampu menciptakan penggunaan sumber daya yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Pihaknya berharap pertemuan ini menghasilkan rencana aksi yang konkret, terukur, dan berkelanjutan. Kita ingin pertumbuhan ekonomi ini dirasakan nyata dampaknya bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Bondowoso.
Tulis Komentar