bondowosokab.go.id BONDOWOSO - Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, menerima kunjungan Exit Meeting Pemeriksaan Kinerja atas Efektifitas Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso dalam Melaksanakan Penuntasan Tuberculosis (TBC) Tahun Anggaran 2024 dan 2025 (s.d Triwulan 1) BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur, di Pendopo Raden Bagus Assra, Senin, (17/11/2025).
Berdasarkan hasil Pemeriksaan Kinerja atas Efektifitas Upaya Pemerintah Daerah dalam Penuntasan TBC, oleh Tim BPK RI yang dikoordinatori oleh Yuliana Wardani, S.E., selaku Pengendali Teknis, Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso terus mengintensifkan langkah strategis dalam percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC).
Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I, menegaskan bahwa Pemerintah Daerah kini berfokus pada penguatan regulasi, penyempurnaan struktur tim percepatan TBC, serta peningkatan kualitas pencatatan dan penemuan kasus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kinerja, disadari perlunya peninjauan ulang terhadap regulasi yang ada. Bondowoso memiliki Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TBC dan Keputusan Bupati mengenai Tim Percepatan Penanggulangan TBC. Namun, kedua regulasi tersebut perlu dimutakhirkan agar lebih relevan dan adaptif terhadap kebutuhan di lapangan.
Penyempurnaan struktur Tim Percepatan akan dilakukan melalui penambahan beberapa bidang strategis, yaitu Bidang Promosi Kesehatan: Untuk memperkuat edukasi publik, Bidang Pencegahan dan Pengobatan: untuk meningkatkan cakupan skrining, Bidang Data dan Informasi: untuk memastikan pencatatan data TBC lebih akurat dan responsif, Struktur tim harus diperkuat supaya kinerja penanggulangan TBC semakin cepat dan tepat sasaran.
Sekda menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Pemerintah tidak dapat bekerja seorang diri. Masyarakat, komunitas, hingga media diminta terlibat dalam upaya edukasi dan penghapusan stigma. Program ini hanya akan berhasil jika seluruh elemen masyarakat ikut bergerak. Termasuk media, yang memiliki peran besar dalam edukasi dan menghilangkan stigma negatif.
Dengan regulasi yang diperkuat, struktur tim percepatan yang disempurnakan, serta kolaborasi yang terpadu, Bondowoso menargetkan perjalanan menuju eliminasi TBC dapat berjalan lebih terarah, terukur, dan cepat. Bondowoso bebas TBC bukan sekadar target, tetapi amanah untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Agus Winarno, menegaskan bahwa penuntasan TBC telah menjadi program prioritas daerah. Penguatan skrining akan terus dilakukan pada fasilitas kesehatan, komunitas, dan kelompok berisiko. Fokus utama kami tahun ini adalah penguatan pelacakan kontak erat untuk memutus rantai penularan lebih cepat dan terarah.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Direktur RSUD dr. Koesnadi Bondowoso, dr. Yus Priyatna Adryanto, yang menyatakan rumah sakit siap mendukung percepatan eliminasi TBC melalui Perbaikan layanan diagnostik, Integrasi layanan TBC-HIV, Penguatan sistem rujukan.
RSUD Koesnadi terus meningkatkan kapasitas layanan, termasuk penguatan laboratorium dan pemantauan pasien. Koordinasi antara rumah sakit, puskesmas, dan Dinas Kesehatan akan diperkuat sehingga pasien TBC bisa terpantau hingga tuntas pengobatannya.
Tulis Komentar