bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) saat menerima kunjungan tim Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Jawa Timur, di Pringgitan Pendopo Raden Bagus Assra, Senin, (20/10/2025).
Kunjungan ini dalam rangka Entry Meeting Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso dalam Melaksanakan Penuntasan TBC Tahun Anggaran 2024 dan 2025 (sampai dengan Triwulan III).
Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, menyambut langsung kedatangan tim BPK RI didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I, serta beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kehadiran jajaran pimpinan daerah ini menegaskan keseriusan Pemkab Bondowoso dalam menjalani proses audit kinerja yang bertujuan mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas program penanggulangan TBC.
Usai pertemuan, Sekda Bondowoso, Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I, menjelaskan bahwa pemeriksaan kinerja oleh BPK ini merupakan bagian integral dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah untuk menuntaskan TBC. Ia menerangkan, kunjungan pada bulan Oktober ini merupakan tahap lanjutan setelah entry meeting awal yang telah dilaksanakan pada bulan September lalu.
Saat ini memasuki tahap lanjutan. Ada beberapa pertanyaan dari tim auditor yang sedang dilengkapi oleh teman-teman di lapangan.
Lebih lanjut, Sekda menyatakan terdapat tiga aspek penting yang menjadi fokus utama dalam pemeriksaan BPK kali ini. Ketiga aspek tersebut meliputi: Komitmen Pemerintah Daerah dalam penanganan TBC; Ketersediaan dan validitas data pendukung program TBC; serta Pemanfaatan data tersebut sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan dan langkah strategis penanggulangan TBC.
Menurutnya, audit ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar menyoroti intensitas penanganan. Audit ini bukan sekadar menyoroti intensitas penanganan, tetapi juga bagaimana kesadaran bersama tumbuh untuk menjadikan data sebagai sumber utama dalam mengambil keputusan, menggarisbawahi pentingnya kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) dalam penanggulangan penyakit menular.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Koesnadi Bondowoso turut memastikan bahwa seluruh perangkat daerah, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan, berada dalam posisi siap untuk memberikan dukungan penuh dan kooperatif terhadap proses audit tersebut.
Secara garis besar, semua perangkat daerah siap membantu audit BPK terkait kinerja penanganan TBC di Bondowoso. Kami berharap hasilnya dapat menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat program ke depan.
Melalui kolaborasi dengan BPK-RI dan proses audit kinerja yang transparan ini, Pemkab Bondowoso berharap dapat mencapai dua tujuan utama: pertama, memperkuat sistem penanganan TBC agar lebih terukur dan berbasis data yang valid. Kedua, memastikan bahwa setiap kebijakan dan langkah strategis yang diambil benar-benar berorientasi pada peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Bondowoso secara keseluruhan.
Tulis Komentar