bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan dan Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi Jawa Timur menggelar verifikasi kunjungan lapangan penilaian kinerja Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (PPA) Award Provinsi Jawa Timur 2025. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Raden Bagus Assra Kabupaten Bondowoso, Kamis (19/6/2025).
Hadir dalam acara tersebut Bupati Bondowoso H. Abdul Hamid Wahid M.Ag, Wakil Bupati Bondowoso As'ad Yahya Safi'i S.E, Kepala Dinas P3AKB Provinsi Jawa Timur Dr. Tri Wahyu Liswati M.Pd, Pj Sekretaris Daerah Anisatul Hamidah M.Si, Ketua Tim Penggerak PKK Dr. Hj. Khodijatul Qodriyah Hamid, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Kemenag, serta Tim Verifikasi Lapangan PPA Award 2025 Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bondowoso telah membangun pondasi regulasi yang kuat untuk pencegahan perkawinan anak. Regulasi tersebut meliputi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 dan Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kabupaten Layak Anak, serta diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pencegahan Perkawinan Anak.
Ketiga regulasi ini menjadi dasar hukum dalam penegakan prinsip 'Zero Tolerance' terhadap praktik perkawinan anak, sekaligus menjadi payung hukum bagi seluruh perangkat daerah dan elemen masyarakat untuk terlibat aktif.
Pihaknya juga menekankan penguatan sumber daya manusia melalui pelibatan tokoh masyarakat, tenaga profesional seperti psikolog dan konselor, serta Forum Anak sebagai pelopor dan pelapor. Upaya Pemkab Bondowoso juga dilakukan melalui monitoring dan evaluasi berkala oleh tim internal dan eksternal, dengan sistem pelaporan triwulan untuk memastikan setiap intervensi berjalan terukur dan berkelanjutan.
Pihaknya percaya bahwa inovasi, komitmen, dan kolaborasi yang terus menyala akan mengantarkan menuju generasi emas Bondowoso yang berkualitas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AKB Provinsi Jawa Timur, Tri Wahyu Liswati, menjelaskan bahwa tujuan utama inovasi ini bukanlah semata-mata penghargaan (Award). Sangat istimewa apabila Pemprov Jawa Timur memberikan apresiasi untuk semua Kepala Daerah yang memiliki komitmen tinggi, inovasi bagus, dan itu berdampak kepada masyarakat Bondowoso.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kerja sama lintas sektor, termasuk dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam penyusunan program berdasarkan tujuh prioritas untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Tulis Komentar