bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus menunjukkan komitmen nyata dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, khususnya melalui pemenuhan layanan dasar dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan serah terima 60 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah direhabilitasi serta peluncuran Peta Lahan Sawah yang Dilindungi (TALAS WANGI) secara resmi, di Balai Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Senin, (08/12/2025).
Acara yang dilaksanakan ini merupakan bagian integral dari program strategis pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan kemiskinan multidimensi di Bondowoso. Serah terima ini menjadi momen penting bagi 60 keluarga penerima manfaat, dari total 134 RTLH yang ditargetkan di seluruh Kabupaten Bondowoso, untuk dapat menempati hunian yang lebih aman, layak, dan manusiawi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Dr. H. Fathur Rozi, M.Fil.I, dalam sambutannya, menegaskan bahwa program rehabilitasi RTLH ini adalah bagian dari pemenuhan layanan dasar masyarakat, sekaligus implementasi program strategis nasional. Pihaknya memastikan bahwa bantuan perumahan ini disalurkan tepat sasaran melalui mekanisme asesmen dan penilaian yang ketat.
Ada indikator-indikator yang harus dipenuhi agar sebuah rumah benar-benar layak menerima bantuan rehabilitasi. Tujuannya adalah supaya masyarakat yang selama ini tinggal di hunian yang tidak layak dapat segera menempati rumah yang aman dan manusiawi.
Lebih lanjut, Sekda menekankan bahwa keberhasilan program RTLH bukan semata tanggung jawab pemerintah daerah. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi membangun Bondowoso.
Kami mengajak seluruh elemen, mulai dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pemerintah desa, hingga seluruh komponen masyarakat, untuk bersinergi. Dengan kolaborasi yang solid, percepatan pembangunan bisa terwujud. Kalau dikerjakan bersama-sama, akselerasinya akan lebih terasa manfaatnya.
Besarnya jumlah RTLH di Bondowoso, menurut Bupati, tidak dapat dilepaskan dari persoalan kemiskinan yang bersifat multidimensi, dimana faktor pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya turut memengaruhi kondisi masyarakat.
Angka kemiskinan Bondowoso memang masih cukup tinggi, tetapi patut dicatat bahwa kita bukan yang tertinggi di kawasan Tapal Kuda. Ini menjadi cambuk bagi kita untuk bekerja lebih keras, fokus pada upaya penurunan angka kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan mendorong kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Selain program perumahan, Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga secara resmi meluncurkan Peta Lahan Sawah yang Dilindungi (TALAS WANGI), sebuah inovasi berbasis digital untuk menjaga keseimbangan pembangunan dan keberlanjutan sektor pertanian. Peta digital ini kini dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat.
Dengan inovasi TALAS WANGI, kini masyarakat atau pengembang dapat mengetahui dengan ‘satu klik’ apakah suatu lahan masuk dalam kawasan sawah lindung atau tidak. “Ini krusial agar pembangunan dan investasi yang masuk ke Bondowoso tidak mengorbankan lahan pertanian produktif.
Bupati mengingatkan bahwa sekitar 28 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bondowoso masih ditopang oleh sektor pertanian. Oleh karena itu, perlindungan terhadap lahan sawah menjadi sangat krusial demi menjaga ketahanan pangan daerah sekaligus menjamin keberlanjutan ekonomi masyarakat.
Acara penyerahan RTLH dan peluncuran TALAS WANGI ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati, Asisten 2, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Kepala Bagian Sekretariat Daerah, serta para Kepala Desa se-Kabupaten Bondowoso, menandakan keseriusan dan dukungan penuh seluruh jajaran pemerintah daerah terhadap program pro-rakyat ini.
Tulis Komentar