Pj. Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, S.STP.,M.Si.,CIPA, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, yang dihadiri langsung Menteri Perdagangan, Budi Santoso, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto; Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto; Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono; Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang, serta para bupati/wali kota se-Provinsi Jawa Tumur di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (7/01/2025). Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan ini, membahas sinergi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mempersiapkan target swasembada pangan pada tahun 2027 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menjadi forum dialog antara pemerintah pusat dengan para kepala daerah di Provinsi Jawa Timur dalam upaya merealisasikan swasembada pangan dengan memanfaatkan kelebihan dari kondisi pertanian di Jawa Timur.
Menteri Perdagangan, dalam kesempatan itu menjelaskan, produk pangan yang mampu menunjukkan keberhasilan swasembada dengan surplus yang diarahkan untuk ekspor, salah satunya minyak kelapa sawit (CPO) menempati posisi ekspor produk pangan nomor 1, yang secara nasional pangsa pasar ekspornya sebesar 11,2 persen, diikuti ikan, gula, susu, bawang merah, kedelai, jagung, serta daging ayam. Kemendag juga telah mempersiapkan gudang-gudang program Sistem Resi Gudang (SRG) agar dapat digunakan sebagai penyimpanan komoditas pertanian. Saat ini, terdapat 6 gudang SRG aktif, 17 flat, dan 1 silo SRG pada posisi idle (belum beroperasi) di Jawa Timur. Terkait bahan pokok, Menteri Perdagangan mengatakan, harga bapok di Jawa Timur relatif stabil. Walaupun terdapat kenaikan untuk harga cabai merah keriting, yaitu Rp41.800/kg, tapi harga tersebut masih lebih rendah dibanding harga nasionalnya, yaitu Rp51.000/kg dan harga acuan Rp55.000/kg.
Tulis Komentar