bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten Bondowoso menunjukkan dukungannya dalam reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas layanan publik, melalui paparan dua inovasi unggulan daerah, yakni layanan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) berbasis digital “NaNdekat Denganmu” dan sistem penanggulangan Tuberkulosis (TBC) berbasis pemetaan risiko SIMANIS (Sistem Informasi Mapping Tuberkulosis), dalam ajang bergengsi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur tahun 2025. Sekaligus menegaskan bahwa Bondowoso siap bersaing menghadirkan solusi inovatif yang lahir dari kebutuhan riil masyarakat di lapangan, yang disampaikan secara daring oleh Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., dari Pringgitan Pendopo Raden Bagus Assra, Rabu, (26/11/2025).
Inovasi pertama yang dipaparkan adalah NaNdekat Denganmu, sebuah terobosan layanan pengurusan NIB yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso. Layanan ini memanfaatkan platform digital yang paling akrab digunakan masyarakat, yaitu WhatsApp Business, untuk memangkas hambatan teknis dan administratif yang selama ini menjadi kendala bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
Bupati Bomdowoso menegaskan bahwa inovasi ini lahir sebagai jawaban atas rendahnya kepemilikan NIB di Bondowoso. Data menunjukkan, dari total 20.791 IKM pada tahun 2022, baru 1.446 atau hanya sekitar 6,96 persen yang memiliki NIB. Artinya, lebih dari 93 persen pelaku IKM belum memiliki legalitas dasar yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha mereka.
NaNdekat Denganmu dinilai mampu menjawab persoalan klasik tersebut. Melalui layanan ini, pelaku usaha kini dapat melakukan konsultasi, memperoleh informasi persyaratan, hingga mendapatkan pendampingan langsung dari petugas tanpa harus bersusah payah datang ke kantor dinas. Seluruh proses pendampingan legalitas, mulai dari NIB hingga proses lanjutan seperti PIRT, sertifikasi halal, dan TKDN, dapat diselesaikan secara digital melalui percakapan WhatsApp.
Inovasi ini telah terbukti memberikan dampak nyata dengan meningkatnya jumlah IKM yang mengurus NIB. Keunggulan utamanya terletak pada kesederhanaan dan aksesibilitas. Layanan ini tidak memerlukan infrastruktur atau literasi digital yang kompleks, sehingga dapat diakses oleh siapa saja, bahkan oleh pelaku usaha di pelosok desa. Model ini juga sangat fleksibel dan mudah direplikasi, berpotensi dikembangkan untuk layanan pendampingan IKM berkelanjutan lainnya.
Selain NIB, Bupati Bondowoso juga memaparkan SIMANIS (Sistem Informasi Mapping Tuberkulosis), sebuah inovasi revolusioner yang dikembangkan oleh UPTD Puskesmas Kotakulon untuk mengatasi tantangan besar dalam penanggulangan TBC. Tantangan tersebut meliputi tingginya penolakan saat investigasi kontak dan stigma yang berujung pada keterlambatan deteksi dini.
SIMANIS hadir sebagai solusi atas tantangan penanggulangan TBC di daerah. Ini adalah sistem pertama di Indonesia yang mampu menampilkan pemetaan zona bahaya TBC secara akurat, namun tanpa membuka identitas pasien.
Aplikasi ini dirancang untuk mendorong partisipasi proaktif masyarakat. Cukup dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), masyarakat dapat langsung mengetahui status zona tempat tinggalnya, apakah berada di zona aman atau zona merah (berisiko tinggi) TBC. Jika terdeteksi di zona merah, aplikasi akan menampilkan rekomendasi agar segera melakukan skrining.
Sistem ini dinilai sangat efektif mengurangi stigma karena privasi pasien tetap terlindungi sepenuhnya. Fitur-fitur unggulan SIMANIS juga mencakup Integrasi Data Nasional: Terhubung dengan SITB Kemenkes, P-Care BPJS, eTIBI Jawa Timur, serta Google Maps, memastikan pelaporan dan tindak lanjut yang cepat, dan Konsultasi Digital, dilengkapi fitur konsultasi kesehatan langsung melalui WhatsApp dengan petugas.
SIMANIS telah mengubah cara Bondowoso memerangi TBC, dari pendekatan yang reaktif dan terkendala stigma, menjadi pendekatan yang proaktif, berbasis data geospasial, dan beretika dengan menjaga kerahasiaan pasien.
Melalui dua inovasi ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso di bawah kepemimpinan H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., membuktikan komitmennya untuk mewujudkan layanan publik yang inklusif, adaptif, dan berorientasi pada solusi atas permasalahan nyata masyarakat. Keikutsertaan dalam KOVABLIK Jawa Timur 2025 menjadi momentum untuk berbagi praktik terbaik dan memotivasi daerah lain dalam menghadirkan inovasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan IKM dan kesehatan masyarakat.
Tulis Komentar