bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Bupati Bondowoso, H. Abdul Wahid Hamid, M.Ag, menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam upaya pencegahan perkawinan anak dengan menghadiri Workshop Implementasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak Kabupaten Bondowoso. Acara penting ini diselenggarakan di Cafe and Resto Hotel Ijen View pada hari Rabu, 7 Mei 2025. Turut hadir mendampingi Bupati, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Bondowoso. Kehadiran kedua pejabat tinggi daerah ini menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam mengawal implementasi Perda yang bertujuan untuk melindungi hak-hak anak dan mewujudkan generasi penerus yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso menyampaikan bahwa perkawinan anak merupakan isu kompleks yang memerlukan penanganan lintas sektor. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, serta peran aktif keluarga dan masyarakat secara keseluruhan dalam mencegah praktik yang merugikan masa depan anak-anak Bondowoso ini. Perda Pencegahan Perkawinan Anak ini adalah payung hukum yang jelas bagi kita semua untuk bertindak. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada implementasi yang efektif di lapangan. Workshop ini menjadi wadah penting untuk menyatukan pemahaman, menyusun strategi, dan memperkuat koordinasi antar pihak terkait.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta workshop yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Beliau berharap workshop ini dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan inovatif dalam mensosialisasikan Perda, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif perkawinan anak, serta memperkuat sistem perlindungan anak di Kabupaten Bondowoso.
Workshop ini diisi dengan sesi pemaparan materi terkait substansi Perda, diskusi kelompok untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang implementasi, serta perumusan rencana aksi yang akan dijalankan oleh berbagai pihak. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi momentum penting dalam mewujudkan Bondowoso sebagai kabupaten yang ramah anak dan bebas dari praktik perkawinan anak.
Tulis Komentar