Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso secara rutin menyuplai air bersih ke wilayah yang rentan kesulitan air bersih atau kekeringan.
Dikatakan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Mahfud Junaedi bahwa pihaknya telah memetakan setidaknya ada 22 desa di kabupaten Bondowoso yang masuk wilayah rawan kekeringan.
Dijelaskan bahwa beberapa titik rawan kekeringan tersebut sudah mendapatkan surat keputusan (SK) Bupati Bondowoso.
" Sudah dimulai bulan kemarin, untuk bulan ini ada 40 titik tersebar di 10 kecamatan " ujarnya saat dikonfirmasi Media, Rabu (2/7/2023).
Untuk air bersih layak minum yang akan didistribusikan kata Mahfud, semuanya didapatkan melalui kerjasama dengan PDAM Bondowoso.
" Untuk volume dan banyaknya suplai air bersih, tergantung jumlah warga di titik tersebut " tambahnya.
Untuk jumlah titik rawan kekeringan tersebut, setiap tahunnya dilakukan pendataan secara berkelanjutan agar bisa dilakukan upaya lain selain suplai air bersih.
" Tidak hanya distribusi air bersih, kami juga upayakan membuat sumur bor" tandasnya.
Mahfud menyebut sumur bor menjadi salah satu usulan pihaknya untuk titik-titik rawan kekeringan untuk diadakan sumur bor, yang semuanya pastinya disesuaikan kemampuan anggaran daerah.
" Tahun ini sudah kami buat satu sumur bor, tahun depan (2024) kami harap bisa lebih dari sekarang " pungkasnya.
Tulis Komentar