Dengan potensi warisan geologi atau geoheritage, keanekaragaman hayati atau biodiversity dan budaya atau cultural diversity yang merupakan satu kesatuan, menjadikan geopark menjadi sebuah paradigma pembangunan baru yang menjanjikan. Tidak hanya dari sisi konservasi tapi juga nilai edukasi. Dalam pengembangan Ijen Geopark juga mempentingkan edukasi selain pilar konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi. Pengembangan edukasi diwujudkan dengan bentuk kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Kawasan Ijen Geopark. Banyak perguruan tinggi yang berpotensi mendukung pengembangan geopark.
Bentuk kerja sama ini ditekankan pada nilai saling berbagi informasi terkait penelitian dan kajian yang dilakukan di Ijen Geopark. Ijen Geopark menjadi peluang penelitian yang sangat besar baik dilihat dari nilai geologi, fungsi konservasi, pariwisata, ekonomi, pemberdayaan, flora fauna, dan lain-lain.
Inisiasi kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan di bidang geologi perlu terus dikembangkan mengingat potensi besar yang ada di tiap geosite sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Salah satu contoh konkritnya, adalah uji kualitas air di geosite Kompleks Mata Air Panas Blawan sebagai Geosite Ijen Geopark yang dilakukan oleh Progam Studi Teknik Pertambangan Universitas Jember.
Hasil penelitian sementara telah disosialisasikan pada Minggu, 14 Oktober 2023 di lokasi geosite kompleks Mata Air Panas Blawan. Di hadapan peserta yang terdiri dari guru dan siswa pada lembaga pendidikan (SD, SMP dan SMK) di sekitar geosite, serta pengelola geosite.
Menurut Aminah selaku dosen pendamping menyebutkan, tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat dan pihak pengelola tentang kualitas air panas dan kandungan mineralnya.
Penelitian dilakukan dengan metode smapling di beberapa sumber mata air panas yang tersebar mencapai 17 mata air panas di sepanjang alur aliran sungai. Tahapan penelitian meliputi survei, pengambilan sampel, uji laboratorium, analisa, sosialisasi, diskusi dan pelaporan.
"Hasil sementara yang diperoleh menyebutkan bahwa standar baku mutu air panas Blawan masih memenuhi persyaratan kelayakan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 tahun 2017 yaitu maksimal sebesar 25 NTU," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Tinggal S. Pamular, selaku pendamping geologi dari Pengurus Harian Ijen Geopark, menyatakan bahwa melalui adanya kerjasama dengan lembaga Perguruan Tinggi, akan lebih memperkaya nilai ilmiah pada warisan geologi yang ada di kawasan Ijen Geopark.
"kerjasama ini semakin berkembang dan bisa mencakup terhadap 3 pilar geopark yaitu konservasi, edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Melalui edukasi tersebut, pelajar Ijen diharapkan lebih mengenal potensi yang ada di wilayahnya, sehingga secara bertahap akan menjadi embrio terhadap pengembangan Ijen Geopark ke depan, melalui pengembangan nilai nilai konservasi, edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Tulis Komentar