bondowosokab.go.id, BONDOWOSO - Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, secara resmi membuka gelaran Bondowoso Investment Gathering 2025 yang mengusung tema "Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha Menuju Bondowoso Berkah" di Hotel Ijen View, Kamis (18/12/2025).
Forum strategis ini mempertemukan pemerintah, legislator, akademisi, hingga pelaku usaha nasional untuk memperkuat iklim investasi di Kabupaten Bondowoso.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Anggota DPR RI Ir. H. M. Nasim Khan, serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Turut hadir pula Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Ibu Tri Setyoningsih, perwakilan Pemprov Jatim, pimpinan BUMN/BUMD, serta para pelaku UMKM.
Dalam sambutannya, Bupati Abdul Hamid Wahid memperkenalkan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO). Dokumen ini merupakan panduan komprehensif penawaran proyek investasi yang disusun berdasarkan potensi riil daerah dan selaras dengan kebijakan pembangunan nasional.
Bondowoso menawarkan investasi hijau yang teruji dan berorientasi keberlanjutan. Penawaran ini kami bangun di atas tiga pilar utama: Pertanian dan Perkebunan Berkelanjutan, Energi Terbarukan, serta Pariwisata Alam Ijen Global Geopark.
Bupati memaparkan rincian tiga pilar yang menjadi keunggulan kompetitif Bondowoso: diantaranya Pertanian & Perkebunan Menjadi kontributor terbesar dengan sumbangsih 28% PDRB. Fokus ke depan adalah hilirisasi komoditas kopi, tembakau, dan tebu. "Kami mendorong, komoditas lokal tidak lagi dijual mentah, tapi melalui proses hilirisasi agar memiliki nilai ekonomi tinggi.
Energi Terbarukan, dengan Kehadiran PLTP Ijen menjadi aset vital dalam transisi energi bersih nasional melalui investasi hijau jangka panjang.
Pariwisata Alam, Status Ijen Global Geopark membuka peluang besar bagi investasi eco-tourism, eco-lodge, dan wisata edukasi berbasis ekonomi lokal.
Untuk mendukung ekosistem investasi, Pemkab Bondowoso mendorong rencana strategis reaktivasi jalur kereta api Panarukan–Bondowoso–Jember–Surabaya guna efisiensi logistik. Selain itu, pelebaran jalan Arak-Arak sebagai antisipasi dibukanya Exit Tol Besuki menjadi prioritas untuk memperlancar aksesibilitas investor.
Data menunjukkan tren positif investasi di Bondowoso. Pada tahun 2024, nilai investasi yang tercatat melalui sistem OSS mencapai Rp 1,278 triliun, menunjukkan kepercayaan pasar yang semakin kuat.
Selain bicara angka, Bupati juga menekankan pentingnya keberpihakan pada pengusaha lokal. Pihaknya menyatakan siap mengevaluasi kebijakan yang dianggap menghambat potensi lokal. Jika ada regulasi yang menghambat namun secara standar kesehatan dan keamanan tidak bermasalah, akan ditinjau ulang demi melindungi produk lokal.
Di sisi lain, Bupati juga menyoroti penguatan identitas daerah melalui pendidikan bahasa dan budaya di sekolah agar generasi muda bangga terhadap Bondowoso di tengah arus modernisasi.
Bupati mengajak para investor untuk terus berkomunikasi aktif dengan pemerintah. Beliau optimis dalam beberapa tahun ke depan, Bondowoso akan menjadi pemain kunci dalam pertumbuhan ekonomi regional, diharapkan forum ini menjadi langkah awal membangun kemitraan strategis demi terwujudnya Bondowoso yang maju, berdaya saing, dan berkah.
Tulis Komentar