Pj. Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, S.STP.,M.Si.,CIPA menghadiri Launching Operasional Makan Sehat Bergizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Bondowoso, yang dilaksanakan KODIM 0822 Bondowoso dalam mendukung Pemerintah untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045, di dapur SPPG Ex Yonif 514, Senin (13/1/2025). Selain Pj. Bupati Bondowoso, Dandim 0822, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua DPRD, dan Plh Sekretaris Daerah Haeriah Yuliati S. Sos M.M, kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan Polres, Kepala Dinas Sosial P3AKB, Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Camat Bondowoso memantau Pendistribusian perdana Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pendistribusian pertama dilakukan ke SD Negeri Badean 1 kecamatan Bondowoso, dilanjutkan ke TK Kartika Kelurahan Badean, MTS Negeri 2 Bondowoso dan terakhir ke SMA Negeri 1 Bondowoso. Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Ahmad Yani menyampaikan, kita berkomitmen untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak Bondowoso, sebagai investasi bagi masa depan bangsa. Dengan nutrisi yang baik, kita yakin generasi muda kita akan tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan zaman, untuk itu program pemenuhan gizi bagi anak anak diupayakan semaksimal mungkin. Untuk menunjang upaya tersebut, pemerintah menyiapkan armada distribusi yang berkapasitas angkut sebanyak 800-1500 paket makan. Sedangkan untuk menu yang disediakan, pihaknya menekankan kepada tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Selain makan menu bergizi, pemberian susu kepada siswa juga dipandang perlu menggunakan susu murni terutama susu produk lokal yang memiliki kandungan protein lebih baik dibanding susu kemasan. Untuk sementara, pelaksanaan MBG hanya dilakukan di beberapa titik saja karena di Bondowoso baru tersedia satu dapur SPPG, dengan jumlah pasokan maksimal makanan untuk sekitar 3.000 siswa, dengan radius sekolah sekitar 4 kilometer dari dapur umum. Sementara itu, Pj Bupati menambahkan, untuk distribusi di hari pertama ini berjalan sesuai rencana, ketepatan waktu pendistribusian hingga sampai di lokasi masih bisa ditoleransi, karena di masing-masing sekolah menyesuaikan dengan waktu jam istirahat. Program makan sehat bergizi ini, mendapat respon sangat baik dari pelajar, terlihat dari makanan yang dibagikan, hampir seluruhnya habis, meski ada beberapa kasus, ada siswa yang tidak mau menu sayur, hingga alergi lauk ayam.
Pihaknya berpesan kepada pihak sekolah agar terus mencatat berbagai evaluasi karena ini baru pertama dilakukan, termasuk menghimbau pihak sekolah, agar memperhatikan kebersihan pasca mengkonsumsi makanan.
Tulis Komentar