BOMDOWOSO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menindaklanjuti pengajuan kerjasama oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya beberapa waktu lalu dengan menggelar penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Sabtu (18/9/2021), di peringgitan pendopo bupati.
Pengajuan kerjasama yang dilakukan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya kepada Pemkab Bondowoso adalah dalam rangka mendukung akselerasi pembangunan di kabupaten yang pernah mendeklarasikan diri sebagai Republik Kopi.
Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin menyampaikan, pihak pemerintah daerah dalam penandatanganan MoU dengan UIN Sunan Ampel ini menitik beratkan kerjasama yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Seperti diantaranya, penguatan pendidikan karakter, inovasi pelayanan publik serta pemberdayaan desa tematik.
"Setelah ini, poin-poin tadi akan segera didiskusikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mana yang sudah pas, itu yang akan ditindaklanjuti," tuturnya.
Diskusi antara para pemangku di OPD-OPD lingkungan Pemkab Bondowoso dengan para Dekan UIN Sunan Ampel itu, Bupati Salwa berharap, sasaran terhadap pembangunan di Bondowoso bisa lebih tepat dan cepat.
Sementara, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Masdar Hilmy mengungkapkan, kerjasama yang dibangun tersebut memang dilakukan untuk membantu percepatan pembangunan di Kabupaten Bondowoso. Dikatakannya, program-program strategis Pemkab Bondowoso bisa disinergikan dengan UIN Sunan Ampel. Tentunya, melalui sumber daya manusia (SDM) yang ada di sembilan fakultas yang dimiliki universitas ini.
“Sehingga semua program tersebut lebih terukur, lebih komprehensif dan lebih bernilai saintifik,” ucapnya usai menandatangani MoU.
Dijelaskannya, ketiga program dalam RPJMD yang disebut oleh Bupati Bondowoso memang akan dipilih menjadi konsentrasi dalam kerjasama tersebut, dan dilanjutkan melalui fakultas yang dimiliki UIN Sunan Ampel.
Untuk pendidikan karakter, imbuhnya, pihak UIN Sunan Ampel memiliki dosen-dosen di fakultas tarbiyah kejuruan serta fakultas psikologi dan kesehatan. Sedangkan untuk inovasi pelayanan publik, dapat memanfaatkan tenaga-tenaga dari fakultas sains dan teknologi serta dari fakultas ekonomi bisnis Islam.
Bahkan, untuk program penguatan kapasitas desa berbasis komunitas, dituturkan Hilmy, pihaknya bisa memanfaatkan dosen-dosen dari fakultas ilmu sosial dan politik. Selain itu, dari fakultas dakwah dan komunikasi.
"Insyaallah, kami memiliki SDM yang cukup untuk merealisasikan dan mensukseskan sinergi ini," pungkasnya.
Untuk diketahui, pada acara pendatanganan MoU tersebut, sejumlah kepala OPD lingkungan Pemkab Bondowoso turut dihadirkan agar mendukung serta memaksimalkan kerjasama dalam rangka pembangunan di bumi Ki Ronggo ini.
Tulis Komentar