Pemerintah kabupaten Bondowoso, akan membangun pasar ikan di Kota Kulon. Rencananya pasar tempat lelang ikan terbesar di Tapal Kuda tersebut dilaksanakan tahun anggaran 2022.
Pembangunan tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperinda) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, saat melakukan sosialisasi kepada pedagang ikan di pasar setempat.
Sosialisasi tersebut, dihadiri Asisnten II, Abdurrahman, Kabag Pengdaan Barang dan Jasa, Dwi Wahyudi, Kepala UPT Pasar Diskoperindag Bondowoso, Didik Muridiyanto, Decky Hendy Prasetyo, dan sejumlah pejabat Kabupaten Bondowoso.
“Sosialisasi ini ingin memastikan kesiapan para pedagang ikan di Kota Kulon ini,”kata Sigit Purnomo, kepada IndonesiaPos. Selasa, (28/12/2021).
Menurutnya, jika tidak disampaikan kepada para pedagang, dikhawatirkan ada penolakan. Namun, pihaknya bersyukur karena para pedagang dan ketua paguyuban setuju dan siap direlokasi sementara ketika pembangunan akan dimulai.
“Alhamdulillah, para pedagang setuju pasar ikan ini dibangun. Apalagi lokasinya sangat tidak layak sebagai tempat lelangikan terbesar di Tapal Kuda,”terang Sigit.
Sigit mengungkapkan, para pedagang juga diperlihatkan gambar rencana pembangunan pasar. Mereka sangat antusias. Apalagi, tempat bongkar muat nanti akan tertutup, sehingga ketika hujan tidak ada lagi genangan air seperti saat ini.
“Kita memastikan, ketikan pasar ini selesai dibangun, akan banyak pedagang ikan dari luar berdatangan ke sini,”tegasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang ikan asal Tamansari Bondowoso, Hendri mengaku senang, ketika menerima informasi langsung dari Kadiskoperindag,terkait rencana pembagunan pasar.
“Kami sangat senang dan setuju, kalau pasar ini akan dibangun. Sebab, kondisi pasar saat ini kurang bagus, dan ketika hujan, area bongkar muat tergenang air, sehingga pemandangannya tidak enak dilihat,”kata pria berkacamata ini.
Senada juga disampaikan ketua paguyuban pasar ikan Kota Kulon, Multazam, juga sangat senang. Sebab, menurut dia, sudah waktunya pasar ikan ini dibangun yang lebih bagus.
Menurut pria asal Curahdami ini, meski kabupaten Bondowoso tidak laut, tapi tempat lelang ikan terbesar di hanya ada di Bondowoso. “Bahkan, perputaran uang hasil lelang ikan setiap harinya mencapai Rp1,5 miliar,”kata Multazam.
Dia mengaku, banyak pedagang ikan dari luar kota, seperti Lamongan dan Rembang mau masuk ke Bondowoso. Namun, untuk sementara ditolak, karena kondisi pasarnya tidak memungkinkan.
“Insya Allah, kalau pasar ini selesai di bangun, dipastikan para pedagang ikan dari luar kota akan berdatangan ke pasar ini,”tegasnya.
Sekedar diketahui, setiap hari ratusan armada pengangkut ikan dari Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan silih berganti memadati area bongkar muat ikan.
Menurut sumber yang dapat dipercaya disapasar ikan setempat, setiap armada yang mengakut ikan tersebut ditaksasi senilai 25 hingga 40 juta. Sehingga perputaran uang sejak pukul 13.00 WIB, hingga berakhir pada pukul 16.00 WIB senilai Rp.1,5 miliar, (selama 4 jam)
Tulis Komentar